This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 05 Juli 2013

Tugas Bahasa Indonesia (Softskill) 2 ke - 1

DETEKSI SONORITY PEAK UNTUK PENDERITA SPEECH DELAY MENGGUNAKAN SPEECH FILING SYSTEM

LATAR BELAKANG PENELITIAN

Analisis berbantuan perangkat lunak Speech Filing System (SFS) digunakan untuk mempermudah mendeteksi ciri perkembangan akusitik fonologi seperti silabel, morfem atau domain bunyi segmental dan bunyi suprasegmental. Bunyi segmental ini merupakan bunyi yang dapat disegmentasikan. Bunyi segmental dikenal memiliki pola urutan yang sama. Ciri akustik yang dapat dideteksi merupakan sejumlah kontur nada yang berbeda ketika individu melakukan tuturan. Pendeteksi suara dapat dilakukan dengan bantuan perangkat lunak sehingga mudah dideteksi secara tepat pengukuran frekuensi, luas gelombang, bentuk dan lamanya gelombang suara. Dengan cara ilmiah kita dapat menemukan jumlah suku kata dalam sesuatu kata. Penderita delayed speech sebagai objek penelitian diindikasikan mengalami gangguan bicara. Gangguan bicara tersebut dapat berakibat ke gangguan perkembangan yang akan menghambat fase kognitif perkembangan anak. Gangguan perkembangan artikulasi ditunjukkan dengan kegagalan pengucapan satu huruf sampai beberapa huruf, sering terjadi penghilangan atau penggantian bunyi huruf tersebut sehingga menimbulkan kesan cara bicaranya seperti anak kecil. Selain itu juga dapat berupa gangguan dalam pitch, volume atau kualitas suara.

TUJUAN PENELITIAN
         Penelitian gangguan bicara bertujuan untuk mengetahui karakteristik learning disabilities dalam proses perkembangan bahasa. Karakteristik akustik suara dapat diteliti melalui analisis artikulasi, frekuensi, pitch, intonasi, dll. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik suara anak penderita delayed speech berdasarkan spektrum suara, sehingga dapat ditentukan karakteristik dari suara anak tersebut. Proses produksi suara dikenal dengan istilah phonation (voiced dan unvoiced) dan artikulasi yaitu proses modulasi atau pengaturan bunyi suara menjadi bunyi yang spesifik. Sementara itu, pitch menunjukkan nada dasa manusia yang terbagi atas suara rendah, sedang, dan tinggi.


TARGET PENELITIAN

         Gangguan bicara pada usia prasekolah, diperkirakan 5% dari populasi normal dan 70% dari kasus tersebut ditangani oleh terapis (Weiss, 1987). Gangguan perkembangan artikulasi ditunjukkan dengan kegagalan pengucapan satu huruf sampai beberapa huruf, sering terjadi penghilangan atau penggantian bunyi huruf tersebut sehingga menimbulkan kesan cara bicaranya seperti anak kecil. Menurut literatur, gangguan bicara dan bahasa dialami oleh 8% anak usia prasekolah. Hampir sebanyak 20% dari anak berumur 2 tahun mempunyai gangguan keterlambatan bicara. Pada anak-anak usia 5 tahun, 19% diidentifikasi memiliki gangguan bicara dan bahasa (6,4% keterlambatan berbicara, 4,6% keterlambatan bicara dan bahasa, dan 6% keterlambatan bahasa). Gagap terjadi 4-5% pada usia 3-5 tahun dan 1% pada usia remaja. Laki-laki diidentifikasi memiliki gangguan bicara dan bahasa hampir dua kali lebih banyak daripada wanita. Sekitar 3-6% anak usia sekolah memiliki gangguan bicara dan bahasa tanpa gejala neurologi, sedangkan pada usia prasekolah prevalensinya lebih tinggi yaitu sekitar 15% (DSM IV revision, 2011). Kriteria keterlambatan perkembangan berbahasa di data Departemen Rehabilitasi Medik RSCM tahun 2006, dari 1125 jumlah kunjungan pasien anak terdapat 10,13% anak terdiagnosis keterlambatan bicara dan bahasa.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini mengambil data dari audio dan visual secara personal dalam 2 tahap. Pertama, tahap fitur visual, yaitu prosodi dan spektral, dan visual fitur ( yaitu menganalisis produksi suara melalui mimik objek). Evaluasi awal pada penderita delayed speech dilakukan untuk mendapatkan gambaran tentang kemampuan anak dalam pengucapan bunyi bahasa (artikulasi, pitch, dan syllable tier atau silabel). Observasi awal, suara anak di tes mengunakan repertone of sounds. Data anak direkam menggunakan alat perekam khusus dan hasil rekaman dianalisis menggunakan perangkat lunak Speech Filing System. Data mentah ditranskripsi dan disegmentasikan sehingga ditemukan data hasil berupa gambar spektrum suara dan silabel. Sampel suara diambil dengan merekam suara dengan spesifikasi pengaturan frekuensi sampling dan jumlah bit yang disesuaikan kemudian diubah menjadi data digital yang telah disimpan dalam bentuk file wav. Data kuantitatif diperoleh melalui hasil survei tabel perolehan bunyi suara pada stimulus yang telah diberikan. Stimulus yang diberikan berupa kata benda dan kata kerja dengan dua silabel (dua suku kata).

HASIL PENELITIAN
         Hasil penelitian diperoleh melalui (1) proses perekaman data, (2) proses editing, dan (3)segmentasi kata. Analisis data dilakukan dengan melakukan proses editing dan dilanjutkan dengan pengamatan waktu serta frekuensi. Hasil analisis data menunjukkan bahwa perolehan pitch low durability dan sedikit berbeda antara dua kelompok usia. Hasil analisis kata benda (’ayam’, ’bola’) dan kata kerja ’buka’ menunjukkan perfoma yang berbeda tipis pada tataran usia. Kenyaringan menunjukkan bahwa anak yang berusia lebih tinggi kurang nyaring dalam mengucapkan kata yang diminta.

KESIMPULAN

         Anak delayed speech sering menemui kendala dalam memproduksi ujaran lisan (artikulasi, pitch, dan intonasi). Ditemukan indikasi adanya infleksi dan intonasi monoton pada subjek penelitian. Pola intonasi yang dibatasi oleh batas nada tinggi atau rendah menunjukkan nada yang relatif datar dan lemah. Pitch yang dihasilkan lemah, kontrol volume kurang dan kualitas vokal yang relatif lemah.

Tugas Bahasa Indonesia (Softskill) 2 ke - 4

Opini Pertama : Satu bahasa bisa digunakan berbagai macam ragam bahasa.
Ini adalah suatu contoh pada bahasa Indonesia. Dalam Bahasa Indonesia mempunyai banyak ragam (varian) yang dipakai sesuai konteksnya. Misalnya untuk acara kenegaraan atau keperluan akademis kita menggunakan bahasa Indonesia baku. Sementara untuk keperluan sehari-hari, bahasa Indonesia yang kita pakai bersifat tidak baku (informal) dan seringkali dipengaruhi oleh bahasa daerah masing-masing. Kedua ragam tersebut dipakai secara bersamaan dan beriringan dalam kehidupan dan mempunyai fungsi masing-masing. Adapun jika ragam informal dari bahasa Indonesia pada akhirnya berkembang, itu adalah hasil kreasi penutur bahasa yang hakikatnya memang penuh inovasi. Nah, maka dari pada itu lahirlah bahasa gaul, yang kesemuanya adalah ragam informalnya bahasa Indonesia. Karena dalam ranah bahasa baku untuk akademis dan kenegaraan penuturnya tidak bisa berkreasi (karena dibatasi aturan-aturan dan kebakuan), maka sangat wajar jika dalam ranah informal, penutur bahasa berkreasi, dan tidak terkecuali dalam bahasa Indonesia. Bahasa Inggris pun demikian adanya. Meskipun bahasa Inggris merupakan bahasa yang lebih mapan, bahasa Inggris juga mempunyai ragam informalnya, dan bahkan ragam informalnya lebih dari satu dan sangat dipengaruhi unsur kedaerahan. Situasi kebahasaan yang memungkinkan suatu masyarakat dalam suatu wilayah yang menggunakan beberapa ragam bahasa dalam kehidupannya dinamakan diglosia dan sangat lazim terjadi.

Opini Kedua : Dampak Globalisasi terhadap Sikap Bahasa
Globalisasi sudah menjadi fenomena semesta; globalisasi, suka atau tidak suka, juga mengubah sikap bahasa penutur Indonesia terhadap BI, terutama di kota-kota besar di Indonesia, khususnya terhadap BI resmi, penggunaan BI resmi, termasuk bahasa nasional, dianggap kurang bergengsi (kurang prestise), kurang nyaman (comfort), kurang canggih, bahkan dirasakan kurang aksi/kurang bergaya (prestige motive). Sikap ini juga terjadi pada media-media elektronik kita, dengan dalih era globalisasi, mata-mata acara ditayangkan dengan bahasa Inggris, malahan presenternya pun menggunakan bahasa gado-gado.

Demikian pula halnya sikap bahasa terhadap bahasa daerah, bahasa daerah kita cenderung telah tergusur karena penggunaan bahasa daerah dianggap kampungan. Sikap seperti itu tidak boleh terjadi; ini amat berbahaya karena penggusuran terhadap bahasa daerah akan berakibat terhadap tergusurnya kebudayaan daerah; hilangnya bahasa daerah berarti hilangnya kebudayaan daerah. Itu akan menimbulkan kekosongan/ kehampaan kebudayaan (cultural void), ini akan mencengkeram masyarakat. Sebagaimana kita ketahui, bahasa adalah jaringan sentral kebudayaan, di samping sebagai salah satu produk kebudayaan itu sendiri. Penggantian budaya yang sudah mapan dan berakar oleh budaya lain yang baru dan asing bisa menjadi fatal; ini akan menjadi krisis identitas yang amat serius. Konon masyarakat yang kehilangan budayanya akan dihinggapi penyakit kehilangan kepercayaan diri; masyarakat itu akan selalu bergantung kepada orang lain, akan mencari tuntunan orang lain di dalam membuat putusan-putusan.
Setakat ini sikap bahasa yang lain adalah kecenderungn memberi gengsi tinggi terhadap BI ragam rendah/ragam bahasa gaul, termasuk suka mencampur-campur unsur bahasa asing, khususnya bahasa Inggris, di samping suka beralih-alih ke bahasa tersebut, padahal konteks dan situasi komunikasi tidak menuntutnya. Dengan kata lain, terdapat tumpang-tindih ranah penggunan bahasa. Ranah yang menuntut penggunaan bahasa resmi disulih dengan bahasa ragam rendah/bahasa gaul; konteks dan situasi interaksi resmi disulih dengan bahasa campur-campur atau dengan konstruksi wacana yang penuh dengan interferensi dari nonbahasa Indonesia resmi.

Secara kasat mata, globalisasi juga menurunkan derajat kebakuan ragam bahasa resmi: BI resmi mendapat gangguan dari bahasa asing, terutama bahasa utama dunia, seperti bahasa Inggris; gangguan ini cenderung tampak pada tingginya gejala interferensi (baik secara gramatikal maupun leksikal) dan gejala campur-campur bahasa BI-BA/Inggris, termasuk pemanfaatan alternasi (beralih/alih bahasa) yang sebenarnya tidak diperlukan/tidak dituntut dalam situasi komunikasi yang sedang berlangsung. Yang lebih memprihatinkan adalah bahwa globalisasi mengimplikasikan kecenderungan mengendurnya semangat nasional pada generasi muda bangsa kita, terutama di kota-kota besar. 


Tugas Bahasa Indonesia (Softskill) 2 ke - 3


KELOMPOK 3KA02 :
AHMAD FAUZI (10110374)
ARIF PRAYOGO (11110079)
RIYAN SUHANDIKA (16110082)



1. Mengapa fungsi komunikasi bahasa disebut fungsi dasar? Mengapa pula disebut fungsi utama?
Jawab :
Secara umum bahasa didefinisikan sebagai lambang. Bahasa adalah alat komunikasi yang berupa system lambing bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia. Sebagaimana kita ketahui, bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan kata. Masing-masing mempunyai makna yaitu, hubungan abstrak antara kata sebagai lambing dengan objek atau konsep yang diwakili. Kumpulan kata atau kosakata itu oleh ahli bahasa disusun secara alfabetis, atau menurut urutan abjad, disertai penjelasan artinya dan kemudia dibukukan menjadi sebuah kamus atau leksikon.
Fungsi utama bahasa, seperti disebutkan di atas, adalah sebagai alat komunikasi, atau sarana untuk menyampaikan informasi (fungsi informatif). Tetapi, bahasa pada dasarnya lebih dari sekedar alat untuk menyampaikan informasi, atau mengutarakan pikiran, perasaan, atau gagasan, karena bahasa juga berfungsi:
  • Untuk tujuan praktis : Mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari.
  • Untuk tujuan artistik : Manusia mengolah dan menggunakan bahasa dengan seindah-indahnya guna pemuasan rasa estetis manusia.
  • Sebagai kunci mempelajari pengetahuan-pengetahuan lain, di luar pengetahuan kebahasaan.
  • Untuk mempelajari naskah-naskah tua guna menyelidiki latar belakang Sejarah manusia selama kebudayaan dan adat istiadat, serta perkembangan bahasa itu sendiri (tujuan filologis).
2. Sebutkan tiga contoh alat komunikasi yang bukan bahasa, dan jelaskan fungsinya!
Jawab :
Contoh alat komunikasi selain bahasa yaitu berupa : Gerak badaniyah, alat bunyi-bunyian, kentongan, lukisan, gambar, dan sebagainya.
Contohnya :
  • Bunyi Tong-tong member tanda bahaya.
  • Adanya asap menunjukkan bahaya kebakaran.
  • Alarm untuk tanda segera berkumpul
  • Bedug untuk tanda segera melakukan sholat
  • Telepon genggam untuk memanggil orang pada jarak jauh
  • Simbol tanda “stop” untuk pengguna jalan
  • Simbol laki-laki dan perempuan bagi pengguna toilet
Kesimpulan :
Bahasa sebagai alat ekspresi diri dan sebagai alat komunikasi sekaligus pula merupakan alat untuk menunjukkan identitas diri. Melalui bahasa, kita dapat menunjukkan sudut pandang kita, pemahaman kita atas suatu hal, asal usul bangsa dan Negara kita, pendidikan kita, bahkan sifat kita. Bahasa menjadi cermin diri kita, baik sebagai bangsa maupun sebagai diri sendiri.
3. Bahasa Indonesia mempunyai empat jenis definisi, yaitu definisi nominal, formal, operasional, dan luas. Jelaskan ke 4 jenis definisi tersebut dan tuangkan jawabannya dalam sebuah teks dengan topik Teknologi Informasi atau yang terkait dengan bidang studi kalian. Tulisan dibuat secara singkat dan jelas!
Jawab :
1. Definisi Nominal : Definisi nominal berupa pengertian singkat. Definisi pada jenis definisi ini ada tiga macam yaitu :
  • Sinonim atau padanan, contohnya : Manusia ialah orang, perempuan ialah wanita.
  • Terjemahan dari bahasa lain, contohnya : Kinerja ialah Performance, Pengembang ialah Developer.
  •  Asal usul sebuah kata, contohnya : Psikologi berasal dari kata psyche berarti jiwa, dan logos berarti ilmu, psikologi adalah ilmu jiwa.
2. Definisi Formal : Definisi formal disebut juga definisi terminologis, yaitu definisi yang disusun berdasarkan logika formal yang terdiri tiga unsur. Struktur definisi ini berupa kelas, genus, dan pembeda (differensiasi). Ketiga unsur tersebut harus tampak dalam defiens. Struktur formal diawali dengan klarifikasi, diikuti dengan menentukan kata yang akan dijadikan definiendum, dilanjutkan dengan menyebutkan genus, dan diakhiri dengan menyebutkan kata-kata atau deskripsi pembeda. Pembeda harus lengkap dan menyeluruh sehingga benar-benar menunjukkan pengertian yang sangat khas dan membedakan pengertian dari kelas yang lain.
Contoh :
  • Manusia adalah makhluk yang berakal budi
  • Hewan adalah makhluk yang hidup berdasarkan naluri dan insting
  • Mahasiswa adalah Pelajar di Perguruan Tinggi
3. Definisi Operasional : Definisi Operasional adalah batasan pengertian yang dijadikan pedoman untuk melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan, misalnya penelitian. Oleh Karena itu, definisi ini disebut juga definisi kerja karena dijadikan pedoman untuk melaksanakan suatu penelitian atau pekerjaan tertentu. Definisi ini disebut juga definisi subjektif karena disusun berdasarkan keinginan orang yang melakukan pekerjaan.
Contoh :
  • Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui pengaruh indeks prestasi kumulatif terhadap kecerdasan Mahasiswa Jurusan Sistem Informasi Angkatan 2010.
  • Prestasi Mahasiswa adalah indeks prestasi kumulatif yang diperoleh sejak awal kuliah sampai akhir perkuliahan

4. Definisi Luas : Definisi luas adalah Batasan pengertian yang sekurang-kurangnya terdiri atas satu paragraf. Definisi ini hanya berisi suatu gagasan yang terdifinisikan.
Contoh :
Globalisasi bisnis adalah usaha lebih banyak melampaui batas-batas Negara untuk mendapatkan uang, barang, dan konsumen. Globalisasi ini dilakukan dengan menjalin kerja sama antar produk, antar pengusaha, dan antarnegara. Misalnya : Imbalan beli , patungan, murni mengeskpor produk.
4. Bacalah surat kabar dan majalah. Cari dan temukan paragraf argumentasi yang deduktif dan induktif!
Jawab :
  • Deduktif
“Bank adalah Lembaga intermediary yang mengintermediasi antara defisit unit (yang memerlukan dana) dan surplus unit (yang kelebihan dana). Begitu juga dengan bank syariah pada umumnya, ia sama fungsinya seperti bank konvensional dalam memainkan perannya untuk menyalurkan dana dari pihak yang kelebihan ke pihak yang memerlukan uang untuk keperluan  bisnis ataupun konsumtif. Bedanya di Bank Syariah segala transaksi yang dijalankan harus sesuai dengan prinsip dan nilai Syariah yang berlaku yang telah ditetapkan Allah di dalam Al-Qur’an, Al-Sunnah dan dalil-dalil lainnya. Sebagai lembaga intermediasi, pengelolaan likuiditas didalam manajemen perbankan konvensional dan perbankan syariah sangatlah urgent sekali. Dimana jikalau hal ini tidak dikelola dengan baik, maka bisa terjadi mismatch antara surplus unit dan defisit unit. Maka dari itu harus ada departemen khusus yang mengatur keluar masuknya dana sehingga tidak terjadi mismatch diantara kedua unit ini. Sebagaimana kita ketahui, bisnis utama bank ini adalah bisnis kepercayaan dari nasabah, maka tamat sudahlah riwayat bank tersebut. Seperti yang terjadi pada krisis keuangan Asia pada tahun 1997-1998, dimana para nasabah rush dan antri untuk mengambil uangnya di bank karena muncul isu dimana bank tidak mampu lagi membayar kembali uang nasabahnya. Untung Bank Indonesia sebagai the lender of the last resort mengambil perannya dan mengumumkan ke seluruh lapisan masyarakat bahwasanya dana mereka yang mereka letakkan di bank akan dijamin oleh Bank Indonesia dan bisa diambil kapanpun. Ketika hal ini didengar dan diketahui oleh nasabah, maka kejadian antri dan berdesak desakkan untuk mengambil uang di bank menurun bahkan kembali normal seperti sedia kala.” – Majalah Ekonomi Syariah Vol.10 No.8
Argumen :
Paragraf di atas menggunakan penalaran deduktif. Hal itu bisa kita lihat karena gagasan pokok paragraph tersebut berada di awal kalimat. Berikut kalimat yang menjadi gagasan pokok pada paragraph tersebut :
Bank adalah lembaga intermediary yang mengintermediasi antara deficit unit (yang memerlukan dana) dan surplus unit (yang kelebihan dana). Begitu juga dengan Bank Syariah pada umumnya, ia sama fungsinya seperti bank konvensional dalam memainkan perannya untuk menyalurkan dana dari pihak yang kelebihan ke pihak yang memerlukan uang untuk keperluan bisnis ataupun konsumtif.
Penalaran Deduktif :
Penalaran deduktif dapat kita temukan di semua tulisan karena penulis lebih dominan menggunakan penalaran deduktif daripada penalaran induktif. Membuat penalaran deduktif relative mudah karena kalimat umumnya ditulis di awal paragraf setelah itu kalimat khusus. Kalimat umum merupakan inti dari suatu paragraph, sedangkan kalimat khusus berfungsi sebagai penjelas dari kalimat umum.
  • Induktif
Namun yang patut disayangkan adalah asas “aji mumpung” yang diterapkan. Ketika film lain yang diputar, harga tiket Rp50.000, khusus untuk film 3 idiots diberlakukan harga tiket Rp75.000. Semua kerabat memang tidak keberatan membayar, mengingat jarang hiburan lain yang ada di Jakarta. (Surat pembaca – Kompas, 19/03/2010).
Penalaran Induktif :
Struktur penalaran dalam surat pembaca ini berpola induktif, dengan kesimpulan umum ada pada paragraph terakhir dan bersifat penegasan terhadap permasalahan dalam wacana yang dipaparkan. Selain itu, dalam paragraf terakhir wacana ini terdapat kalimat tanya untuk memperkuat argument. Sehingga fakta-fakta argument yang dipaparkan dalam wacana ini jelas dan dapat diterima.
Argumen :
Surat pembaca ini menggunakan metode argumentasi pertentangan. Karena metode ini jelas sekali dapat dinalar pada saat penulis surat pembaca mengkontradiksikan pesan moral yang dikemukakan dalam film dengan perbuatan pengelola yang dengan sengaja menaikan tiket lebih mahal dan mempergunakan aji mumpung karena film telah laku keras diputar di bioskop. Kalimat argumentasi yang dikemukakan oleh penulis dalam surat pembaca ini adalah :
“Namun, mengingat film ini yang mengandung begitu banyak pesan moral, agak membingungkan mengapa BlitzMegaplex mengambil kebijaksanaan dan pendidikan usaha yang melawan arus pesan film tersebut?”. (Kompas, 19/3/2010).
Fakta argumentasi yang dikemukakan sehubungan dengan metode argumentasi di atas adalah :
Film yang diputar di BlitzMegaplex Jakarta, adalah film Bollywood berjudul 3 idiots. Film ini sungguh menghibur dan bermuatan pesan moral yang baik mengenai pendidiikan. Namun yang patut disayangkan adalah asas “aji mumpung” yang diterapkan. Ketika film lain yang diputar, harga tiket Rp50.000, khusus untuk film 3 idiots diberlakukan harga tiket Rp75.000. Semua kerabat memang tidak keberatan membayar, mengingat jarang hiburan lain yang ada di Jakarta. (Kompas, 19/03/2010).
5. Cari dan temukan paragraph atau wacana campuran : Deskripsi, Narasi, Argumentasi, baik yang deduktif maupun yang induktif!
Jawab :
  • Wacana Paragraf Deskripsi
Kilometer Nol, Sebuah Lambang
Sebuah tugu di ujung Utara Pulau We Aceh, berdiri tegak setinggi delapan meter. Landasannya, beton berteratak mirip tangga bersusun lima. Dengan panjang dan lebar sekitar enam meter. Tentu itu terletak di sebuah semak belukar di bilangan Jaboi, kotamadya Sabang. Itulah kilometer nol Indonesia. Berada di tugu itu, terasa sesuatu merayap di kalbu, perasaan keIndonesiaan. Lagu patriotik dari Sabang sampai Merauke seakan-akan tergiang-giang di telinga. Kita sedang menginjak setapak tanah di ujung paling barat Nusantara.
Lambang Garuda begitu megah bertenger di puncak tugu. Di bawah kaki Sang Garuda , ada relief yang melukiskan untaian Zamrud kepulauan di Indonesia. Memang, sempat timbul tanda tanya, apakah kilometer nol ini benar menjadi ukuran pasti dimulainya bentangan jalan raya dari ujung Barat Indonesia ke Timur. Akan tetapi, berada dititik itu, slogan Sabang-Merauke tiba-tiba menjadi sangat bermakna.
  • Wacana Paragraf Narasi
Kesialanku
Tepat pukul 10.00 WIB pekan lalu, aku baru pulang dari kuliah. Seperti biasanya aku pulang kerumah naik ojek yang berada di depan kampusku. Kebetulan saat itu matahari sangat terik-teriknya sehingga hawa panas menyelimuti tubuhku dan lagi ditambah rasa lapar yang sejak tadi menghantuiku, membuat suasana saat itu tak mengenakkan untukku.
Diperjalanan menuju kerumah terselip kejadian lucu, ternyata ojek yang aku naiki saah jalan.  Tadinya aku sempat kesal namun setelah ia berbicara untuk menanyakan jalan yang benar, menggunakan logat bahasa jawa yang tak ku mengerti. Tanpa sengaja aku tertawa kecil. Namun aku nalar saja maksudnya adalah menanyakan jalan yang benar. Kejadian tersebut cukup membuatku geli disaat terik matahari yang kian menusuk tubuhku.
  • Wacana Paragraf Argumentasi
Kesuburan Tanah
Mempertahankan kesuburan tanah merupakan syarat mutlak bagi tiap-tiap usaha pertanian. Selama tanaman dalam proses menghasilkan, kesuburan tanah ini akan berkurang. Padahal kesuburan tanah wajib diperbaiki kembali dengan pemupukan dan penggunaan tanah itu sebaik-baiknya. Teladan terbaik tentang cara penggunaan tanah dan menjaga kesuburannya dapat kita peroleh pada hutan yang belum digarap petani.
Kesuburan tanah sangat berpengaruh terhadap kesuburan tanaman bagi para petani. Tak hanya baik bagi kesuburan tanah tapi juga akan memperbaiki kualitas dari tanaman sehingga akan mampu menghasilkan nilai rupiah yang baik bagi petani.


Tugas Bahasa Indonesia (Softskill) 2 ke - 2


Nama Kelompok :
Ahmad Fauzi (10110374)
Arif Prayogo (11110079)
Riyan Suhandika (16110082) 


Tugas Bahasa Indonesia 2 ke-2
1. Baca literatur tentang kalimat efektif dan kesejajaran kata dalam kalimat (literatur bebas dan harus dicantumkan dalam daftar referensi). Cari data melalui majalah dan surat kabar masing-masing sebanyak 5 kalimat. Pilih kalimat yang tidak memperhatikan unsure kesejajaran bentuk kata dalam sebuah kalimat! Ubahlah kalimat tersebut sehingga menjadi kalimat efektif dengan memperhatikan kesejajaran bentuk kata-katanya.

Kalimat Literatur :

-  Karena itulah saya menerima tugas ini dan saya telah mempertimbangkannya sebelum memutuskan. (Koran TopSkor,16 Oktober 2012)

-    Pemimpin unit telah memilih lokasi perumahan, tetapi direktur belum menyetujuinya. (majalah Kriya Indonesian Craft, No. 3, 2006)

-       Tores tak dapat memanfaatkan kesempatan tersebut karena sepekan sebelum pertandingan itu ia mengalami cedera. (Koran TopSkor,16 Oktober 2012)

-       Dimalam menjelang pertandingan ini saya memikirkan bahwa kami akan menghadapi tim terbaik dunia. (Koran TopSkor,16 Oktober 2012)

-       Liverpool akhirnya memutuskan untuk menambah kapasitas Stadion Anfield ketimbang membangun yang baru. (Koran TopSkor,16 Oktober 2012)


2. Carilah masing-masing 3 kalimat yang mengutamakan bagian kalimat yang berupa keterangan tempat dan keterangan waktu. Tuliskan sumber kutipannya.

Keterangan tempat

-          Kawasan perbelanjaan ini selain menjadi tujuan belanja warga Surabaya, juga telah menjadi pusat kulakan grosir dari para pedagang grosir di seluruh Jawa Timur.

-          Ribuan buruh dari berbagai serikat pekerja kemarin menggeruduk Gedung Balai Kota Semarang.

-          Demikian pula pelanggan tokonya datang dari berbagai penjuru kota Jawa Timur, bahkan hingga dari luar pulau seperti Sulawesi dan Papua. ( http://www.koran-sindo.com/node/311164 )

-          DITUNJANG dengan suasana belanja yang nyaman, harga barang yang terjangkau, serta rangkaian program promosi yang menarik, kehadiran ITC Surabaya Mega Grosir telah menjadi daya tarik belanja tersendiri untuk masyarakat Surabaya dan Jawa Timur. ( http://www.koran-sindo.com/node/311164 )

Keterangan waktu

-          Managemen ITC Surabaya juga menggandeng Bank BCA untuk melaksanakan progam Wisata Kulakan yang berlangsung Januari hingga Agutus 2013 setiap hari Senin-Kamis. 

-          Uji materi ini ditolak oleh MK melalui putusan yang dibacakan pada 22 November 2012. (http://nasional.kompas.com/read/2013/04/29/19070747/Susno.Tantang.Jaksa.Agung.Basrief.Arief )

-          Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, Susno akhirnya dibawa ke Mapolda Jabar pada Rabu (24/4/2013) sore.

-          Aksi yang berlangsung sejak pukul 08.30 WIB itu dilakukan secara bergelombang oleh beberapa serikat buruh. ( http://www.koran-sindo.com/node/312506 )

3. Cari masing-masing 3 kalimat yang menunjukkan urutan peristiwa yang logis, dan 3 kalimat yang menunjukkan penegasan dengan cara mengulang kata yang dianggap penting. Tulis sumber kutipannya.

Kalimat Penegasan :

- Walau berumur satu tahun, PB Exist yang didirikan oleh Alex Tirta rupanya tak malu-malu dalam mengungkapkan ambisi besarnya. (Koran TopSkor,16 Oktober 2012)

- Untuk pengrajin, segera meningkatkan kualitas produk, mengikuti desain yang sedang digemari, pandai mencari pasar, banyak belajar, banyak mendengar. (majalah Kriya Indonesian Craft, No. 3, 2006)

- Sedangkan untuk masyarakat, biasakanlah memakai produk kerajinan Indonesia baik untuk kegiatan sehari-hari, atau acar resmi, untuk penataan rumah, atau sebagai hadiah untuk acara istimewa. . (majalah Kriya Indonesian Craft, No. 3, 2006)

            Kalimat Logis :

-       Saya sangat menghargai segala upaya dari DEKRANAS untuk selalu berusaha meningkatkan kemampuan dari usaha kerajinan rakyat di seluruh Indonesia. (majalah Kriya Indonesian Craft, No. 3, 2006)

-       Untuk penggalangan dana pendirian Museum Batik di Pekalongan yang diprakasai oleh Walikota Pekalongan Bapak H Basyir Achmad, Maka Yayasan Batik Indonesia, turut memeriahkan 30 tahun Ramliberkarya dengan menggelar peragaan busana Batik karya Ramli. (majalah Kriya Indonesian Craft, No. 3, 2006)

-       Setelah menjemput Ibu Ica, perjalanan dilanjutkan menuju kekediaman Bupati di Kabupaten Wajo. (majalah Kriya Indonesian Craft, No. 3, 2006)

4. Carilah 5 kalimat yang di dalamnya terdapat pengulangan subjek kalimat yang tidak diperlukan. Salin kalimat itu dan tuliskan sumbernya.

Pengulangan Subjek :

-          kami anggap ini semua keinginan saudara kami yang sangat menginginkan kemenangan. 

-          Kakak akan datang besok pagi setelah kakak membeli makanan. 

-          Sehubungan dengan kejadian yang lalu, kami sangat merasa bersalah atas kesalahan yang telah kami lakukan. ( http://robbykurniawan892blogs.blogspot.com/2013/05/tugas-bos.html )

-          Disaat kepala desa datang saya sangat senang karena saya sangat mengagumi kepala desa. 

-          Kami beserta kru dan panitia merasa puas atas kerja kami sendiri di acara pementasan kemarin. 

 5. Cari kalimat-kalimat dengan variasi pembukaan:

a.    Frase keterangan tempat

Makasar adalah tanah kelahiran saya, dan disinilah banyak lahir perajin sutera. (majalah Kriya Indonesian Craft, No. 3, 2006)

b.    Frase keterangan waktu

Pada bulan tertentu dari April s/ d Agustus, ikan terbang akan menghasilkan banyak telur. (majalah Kriya Indonesian Craft, No. 3, 2006)

c.     Frase keterangan cara

Cara menempelkan hiasan jilbab itupun amat sederhana, hanya dengan menggunakan beberapa jarum pentul. (majalah Kriya Indonesian Craft, No. 3, 2006)

d.    Frase verbum

Dengan peningkatan upaya tersebut akan meningkatkan kegiatan ekonomi masyarakat yang luas sekaligus menjaga budaya bangsa. (majalah Kriya Indonesian Craft, No. 3, 2006)

e.     Partikel penghubung

Di hadapan mereka, berbagai motif kain tenun khas Indonesia tampak wah dan elegan didesain oleh perancang busana berbakat. (majalah Kriya Indonesian Craft, No. 3, 2006)