This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 03 Desember 2012

KUTIPAN

1) Pengertian Kutipan
Kutipan adalah suatu kata yang mungkin semua orang belum tahu apa maksudnya. Kutipan juga merupakan suatu gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa diambil dari kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya.

2) Prinsip-prinsip dalam mengutip
Dalam membuat tulisan kita pasti sering mengambil atau mengutip dari tulisan orang lain, maka dari itu perlu kita tahu bagaimana prinsip-prinsip yang benar dalam mengutip dari tulisan orang lain. Diantaranya adalah sebagai berikut:

a. apabila dalam mengutip sebuah karya atau tulisan yang ada salah ejaan dari sumber kutipan kita, maka sebaiknya kita biarkan saja apa adanya seperti sumber yang kita ambil tersebut. Kita sebagai pengutip tidak diperbolehkan membenarkan kata ataupun kalimat yang salah dari sumber kutipan kita.

b.dalam kutipan kita diperkenankan menghilangkan bagian-bagian kutipan dengan syarat bahwa
penghilangan bagian itu tidak menyebabkan perubahan makna atau arti yang terkandung dalam sumber kutipan kita. Caranya :
# Menghilangkan bagian kutipan yang kurang dari satu alinea.
Bagian yang dihilangkan diganti dengan tiga titik berspasi.
# Menghilangkan bagian kutipan yang kurang dari satu alinea.
Bagian yang dihilangkan diganti dengan tiga titik berspasi sepanjang garis (dari margin kiri sampai margin kanan).

3) Jenis-jenis Kutipan
Terdapat beberapa jenis kutipan, antara lain adalah Kutipan langsung dan Kutipan Tidak langsung. Disini saya akan mencoba menjelaskan jenis-jenis kutipan tersebut.

a.Kutipan Langsung adalah kutipan yang sama persis seperti kutipan aslinya, atau sumber yang kita ambil untuk mengutip. Disini kita sama sekali tidak boleh merubah atau menghilangkan kata atau kalimat dari sumber kutipan kita.Kalaupun ada keraguan atau kesalahan dalam kutipan yang kita ambit tersebut kita hanya dapat memandakannya dengan [sic!] yang menandakan kita mengutip langsung tanpa ada editan dan kita tidak bertanggung jawab jika ada kesalahan dari kutipan ynag kita ambil. Bila dalam kutipan terdapat huruf atau kata yang salah lalu dibetulkan oleh pengutip,harus digunakan huruf siku [ ….. ]. Demikian juga kalau kita menyesuaikan ejaan,memberi huruf kapital,garis bawah,atau huruf miring,kita perlu menjelaskan hal tersebut, missal [ huruf miring dari pengutip ],[ ejaan disesuaikan dengan EYD ],dll.

b. Kutipan Tidak Langsung adalah kutipan yang telah kita ringkas intisarinya dari sumber kutipan aslinya. Kutipan tidak langsung ditulis menyatu dengan teks yang kita buat dan tidak usah diapit tanda petik.Penyebutan sumber dapat dengan sistem catatan kaki,dapat juga dengan sistem catatan langsung ( catatan perut ) seperti telah dicontohkan.

d. Kutipan pada catatan kaki

e. Kutipan atas ucapan lisan

f. Kutipan dalam kutipan

g. Kutipan langsung pada materi

4) Teknik Mengutip
Beberapa cara teknik mengutip kutipan langsung dan tidak langsung diantaranya sebagai berikut.
1. Kutipan langsung

a) Kutipan langsung yang tidak lebih dari empat baris :
*  kutipan diintegrasikan dengan teks
* jarak antar baris kutipan dua spasi
* kutipan diapit dengan tanda kutip
* sudah kutipan selesai, langsung di belakang yang dikutip dalam tanda kurung ditulis sumber darimana kutipan itu diambil, dengan menulis nama singkat atau nama keluarga pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat kutipan itu diambil.

b) Kutipan Langsung yang terdiri lebih dari 4 baris :
* kutipan dipisahkan dari teks sejarak tiga spasi
* jarak antar kutipan satu spasi
* kutipan dimasukkan 5-7 ketukan, sesuai dengan alinea teks pengarang atau pengutip. Bila kutipan dimulai dengan alinea baru, maka baris pertama kutipan dimasukkan lagi 5-7 ketukan.
* kutipan diapit oleh tanda kutip atau diapit tanda kutip.
* di belakang kutipan diberi sumber kutipan (seperti pada 1)

2. Kutipan tidak langsung
* kutipan diintegrasikan dengan teks
*  jarak antar baris kutipan spasi rangkap
*  kutipan tidak diapit tanda kutip
*  sesudah selesai diberi sumber kutipan

3. Kutipan pada catatan kaki
Kutipan selalu ditempatkan pada spasi rapat, meskipun kutipan itu singkat saja. Kutipan diberi tanda kutip, dikutip seperti dalam teks asli.

4. Kutipan atas ucapan lisan
Kutipan harus dilegalisir dulu oleh pembicara atau sekretarisnya (bila pembicara seorang pejabat). Dapat dimasukkan ke dalam teks sebagai kutipan langsung atau kutipan tidak langsung.

5. Kutipan dalam kutipan
Kadang-kadang terjadi bahwa dalam kutipan terdapat lagi kutipan.

Sumber : http://girlycious09.wordpress.com/2010/12/27/kutipan-dan-daftar-pustaka/

Rabu, 21 November 2012

Konvensi Naskah

Konvensi naskah adalah semua persyaratan formal yang sudah berdasarkan ketentuan ,aturan yang lazim dan sudah disepakati bersama dalam suatu penulisan agar tampak lebih bagus dengan segala persyaratan yang meliputi bagian – bagian pelengkap dan kebiasaan kebiasaan yang harus diikuti dalam dunia kepenulisan .
 
SYARAT FORMAL PENULISAN SEBUAH NASKAH

Sebuah karangan harus memenuhi tiga aspek utama persyaratan formal, yaitu : Bagian pelengkap pendahuluan , Isi karangan , Bagian pelengkap penutup . Selain itu , karangan memerlukan adanya pengorganisasian karangan

Adapun unsur-unsur dalam Penulisan Sebuah Karangan:

A. Bagian Pelengkap Pendahuluan

a. Judul Pendahuluan (Judul Sampul)
b. Halaman Judul
c. Halaman Persembahan (kalau ada)
d. Halaman Pengesahan (kalau ada)
e. Kata Pengantar
f.  Daftar Isi
g. Daftar Gambar (kalau ada)
h. Daftar Tabel (kalau ada)

B. Bagian Isi Karangan

a. Pendahuluan
b. Tubuh Karangan
c. Kesimpulan

C. Bagian Pelengkap Penutup

a. Daftar Pustaka (Bibliografi)
b. Lampiran (Apendix)
c. Indeks
d. Riwayat Hidup Penulis


Dengan pemaparan intisari sebagai berikut :


A. Bagian Pelengkap Pendahuluan

Bagian pelengkap pendahuluan adalah bagian yang bertugas sebagai bahan informasi bagi para pembaca dan sekaligus berfungsi menampilkan karangan itu agar terlihat lebih menarik dan pada bagian ini tidak membahas sama sekali tentang isi dari karangan tersebut

a. Judul Pendahuluan (Judul Sampul) dan Halaman Judul

Halaman judul pendahuluan hanya mencantumkan judul karangan atau judul buku yang ditulis dengan huruf kapital dan terletak di tengah halaman agak ke atas.Halaman ini hanya tercantum nama karangan, penjelasan adanya tugas, nama pengarang (penyusun), kelengkapan identitas pengarang (kelas, nomor pokok mahasiswa ), nama lembaga (jurusan, fakultas, unversitas), nama kota, dan tahun penulisan.
Untuk memberikan daya tarik pembaca, penyusunan judul perlu memperhatikan unsur-unsur sebagai berikut:


  • Judul menggambarkan keseluruhan isi karangan.
  • Judul harus menarik pembaca baik makna maupun penulisannya.
  • Sampul: nama karangan, penulis, dan penerbit.
  • Halaman judul: nama karangan, penjelasan adanya tugas, penulis, kelengkapan identitas pengarang, nama unit studi, nama lembaga, nama kota, dan tahun penulisan (dalam pembuatan makalah atau skripsi).
  • Seluruh frasa ditulis pada posisi tengah secara simetri (untuk karangan formal), atau model lurus pada margin kiri (untuk karangan yang tidak terlalu formal).
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan makalah atau skripsi pada halaman judul:
  • Judul diketik dengan huruf kapital
  • Penjelasan tentang tugas disusun dalam bentuk kalimat
  • Nama penulis ditulis dengan huruf kapital
  • Logo universitas untuk makalah, skripsi, tesis, dan disertasi, makalah ilmiah tidak diharuskan menggunakan logo.
  • Data institusi mahasiswa mencantumkan program studi, jurusan, fakultas, unversitas, nama kota, dan tahun ditulis dengan huruf kapital
Hal-hal yang harus dihindarkan dalam halaman judul karangan formal:
  • Komposisi tidak menarik.
  • Tidak estetik.
  • Hiasan gambar tidak relevan.
  • Variasi huruf jenis huruf.
  • Kata “ditulis (disusun) oleh.”
  • Kata “NIM/NRP.”
  • Hiasan, tanda-tanda, atau garis yang tidak berfungsi.
  • Kata-kata yang berisi slogan.
  • Ungkapan emosional.
  • Menuliskan kata-kata atau kalimat yang tidak berfungsi.
b. Halaman Persembahan

Bagian yang tidak terlalu penting dan jarang melebihi satu halaman, biasanya terdiri dari beberapa kata saja. Ditempatkan berhadapan dengan halaman belakang judul buku, atau berhadapan dengan halaman belakang cover buku, atau juga menyatu dengan halaman judul buku.

c. Halaman Pengesahan

Halaman pengesahan digunakan sebagai pembuktian bahwa karya ilmiah yang telah ditanda-tangani oleh pembimbing, pembaca/penguji, dan ketua jurusan telah memenuhi persyaratan administratif sebagai karya ilmiah.
Judul skripsi seluruhnya ditulis dengan huruf kapital pada posisi tengah antara margin kiri dan kanan. Nama lengkap termasuk gelar akademis pembimbing materi/teknis, pembaca/penguji, dan ketua program jurusan ditulis secara benar dan disusun secara simetri kiri-kanan dan atas-bawah.Nama kota dan tanggal pengesahan ditulis di atas kata ketua jurusan.

Hal-hal yang harus dihindarkan:
  • Menggaris-bawahi nama dan kata-kata lainnya.
  • Menggunakan titik atau koma pada akhir nama.
  • Tulisan melampaui garis tepi.
  • Menulis nama tidak lengkap.
  • Menggunakan huruf yang tidak standar.
  • Tidak mencantumkan gelar akademis.
d. Kata Pengantar
 

Kata pengantar merupakan bagian karangan yang berisi penjelasan mengapa menulis sebuah karangan. Sifatnya formal dan ilmiah. Isi kata pengantar tidak menyajikan isi karangan, atau hal-hal lain yang tertulis dalam pendahuluan, tubuh karangan, dan kesimpulan. Sebaliknya, apa yang sudah tertulis dalam kata pengantar tidak ditulis ulang dalam isi karangan. Setiap karangan ilmiah harus menggunakan kata pengantar. Di dalamnya disajikan informasi sebagai berikut:
  • Ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
  • Penjelasan adanya tugas penulisan karya ilmiah (untuk skripsi, tesis, disertasi, atau laporan formal ilmiah).
  • Penjelasan pelaksanaan penulisan karya ilmiah (untuk skripsi, tesis, disertasi, atau laporan formal ilmiah).
  • Penjelasan adanya bantuan, bimbingan, dan arahan dari seseorang, sekolompok orang, atau organisasi/lembaga.
  • Ucapan terima kasih kepada seseorang, sekolompok orang, atau organisasi/lembaga yang membantu.
  • Penyebutan nama kota, tanggal, bulan, tahun, dan nama lengkap penulis, tanpa dibubuhi tanda-tangan.
  • Harapan penulis atas karangan tersebut.
  • Manfaat bagi pembaca serta kesediaan menerima kritik dan saran.
Hal-hal yang harus dihindarkan:
  • Menguraikan isi karangan.
  • Mengungkapkan perasaan berlebihan.
  • Menyalahi kaidah bahasa.
  • Menunjukkan sikap kurang percaya diri.
  • Kurang meyakinkan.
  • Kata pengantar terlalu panjang.
  • Menulis kata pengantar semacam sambutan.
  • Kesalahan bahasa: ejaan, kalimat, paragraf, diksi, dan tanda baca tidak efektif.
e. Daftar Isi

Daftar isi adalah bagian pelengkap pendahuluan yang memuat garis besar isi karangan ilmiah secara lengkap dan menyeluruh, dari judul sampai dengan riwayat hidup penulis yang berfungsi untuk merujuk nomor halaman dan tersusun secara konsisten dengan baik. Konsistensi ini dipengaruhi oleh bentuk yang digunakan.

f. Daftar Gambar

Bila dalam buku itu terdapat gambar-gambar, maka setiap gambar yang tercantum dalam karangan harus tertulis didalam daftar gambar. Daftar gambar menginformasikan: judul gambar, dan nomor halaman.

g. Daftar Tabel
 
Bila dalam buku itu terdapat tabel-tabel, maka setiap tabel yang tertulis dalam karangan harus tercantum dalam daftar tabel. Daftar tabel ini menginformasikan: nama tabel dan nomor halaman.

 
B. Bagian Isi Karangan

Bagian isi karangan merupakan inti dari karangan atau secara singkat dapat dikatakan karangan atau buku itu sendiri.

a. Pendahuluan

Pendahuluan adalah bab I karangan. Pendahuluan bertujuan menarik perhatian pembaca, dengan menginfokan masalah apa yang akan dibahas dari bab awal hingga akhir. Pendahuluan terdiri dari latar belakang, masalah, tujuan pembahasan, pembatasan masalah, landasan teori, dan metode pembahasan.
Untuk menulis pendahuluan yang baik, penulis perlu memperhatikan pokok-pokok yang harus tertuang dalam masing-masing unsur pendahuluan sebagai berikut:
  1.  Latar belakang masalah
  2.  Tujuan penulisan berisi target, sasaran, atau upaya yang hendak dicapai
  3.  Ruang lingkup masalah berisi pembatasan masalah yang akan dibahas.
  4.  Landasan teori
  5.  Sumber data penulisan berisi data- data yang bersesuaian dengan pembahasan
  6.  Metode dan teknik penulisan berisi penjelasan metode yang digunakan dalam pembahasan dan teknik penulisan menyajikan cara pengumpulan data.
  7.  Sistematika penulisan berisi gambaran singkat penyajian isi pendahuluan, pembahasan utama, dan kesimpulan.
b. Tubuh Karangan

Tubuh karangan atau bagian utama karangan merupakan inti karangan berisi sajian pembahasan masalah dan disinilah terletak segala masalah yang akan dibahas secara sistematis. Bagian ini menguraikan seluruh masalah yang dirumuskan pada pendahuluan secara tuntas. Kesempurnaan pembahasan diukur berdasarkan kelengkapan unsur-unsur berikut ini:
  1. Ketuntasan materi
    Materi yang dibahas mencakup seluruh variabel yang tertulis pada kalimat tesis, baik pembahasan yang berupa data sekunder (kajian teoretik) maupun data primer.
  2.  Kejelasan uraian/deskripsi
     yang terbagi tiga yaitu :
    • Kejelasan konsep
    • Kejelasan bahasa
    • Kejelasan penyajian dan fakta kebenaran fakta
Hal-hal lain yang harus dihindarkan dalam penulisan karangan (ilmiah):
  1. Subjektivitas
  2. pembuktian pendapat tidak mencukupi
c. Kesimpulan

Kesimpulan merupakan bagian penutup dari isi karangan dan merupakan suatu intisari dari karangan mulai dari bab awal hingga akhir .Penulis dapat merumuskan kesimpulannya dengan dua cara:
  1. Dalam tulisan-tulisan yang bersifat argumentatif, dapat dibuat ringkasan-ringkasan argumen yang penting yang sejalan dengan perkembangan dalam tubuh karangan itu.
  2. Untuk kesimpulan-kesimpulan biasa, cukup disarikan tujuan atau isi yang umum dari pokok-pokok yang telah diuraikan dalam tubuh karangan itu. 
C. Bagian Pelengkap Penutup

Bagian pelengkap penutup juga merupakan syarat-syarat formal bagi suatu karangan ilmiah.

a. Daftar pustaka (Bibliografi)

Daftar pustaka (bibliografi) adalah daftar yang berisi judul buku, artikel, dan bahan penerbitan lainnya yang mempunyai pertalian dengan sebuah atau sebagian karangan. Setiap karangan ilmiah harus menggunakan daftar pustaka.

Unsur-unsur daftar pustaka meliputi:
  1. Nama pengarang: penulisannya dibalik dengan menggunakan koma.
  2.  Tahun terbit.
  3.  Judul buku: penulisannya bercetak miring.
  4.  Data publikasi, meliputi tempat/kota terbit, dan penerbit..
  5.  Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel, nama majalah, jilid, nomor, dan tahun terbit.
Keterangan:
  • Jika buku itu disusun oleh dua pengarang, nama pengarang kedua tidak perlu dibalik.
  •  Jika buku itu disusun oleh lembaga, nama lembaga itu yang dipakai untuk menggantikan nama pengarang.
  •  Jika buku itu merupakan editorial (bunga rampai), nama editor yang dipakai dan di belakangnya diberi keterangan ed. ‘editor’
  •  Nama gelar pengarang lazimnya tidak dituliskan.
  •  Daftar pustaka disusun secara alfabetis berdasarkan urutan huruf awal nama belakang pengarang.
b. Lampiran (Apendix)

Lampiran (apendix) merupakan suatu bagian pelengkap yang fungsinya terkadang tumpang tindih dengan catatan kaki.Penyajian dalam bentuk lampiran agar tidak mengganggu pembahasan jika disertakan dalam uraian.

c. Indeks

Indeks adalah daftar kata atau istilah yang digunakan dalam uraian dan disusun secara alfabetis (urut abjad).

d. Riwayat Hidup Penulis

Buku, skripsi, tesis, disertasi perlu disertai daftar riwayat hidup. Dalam skripsi menuntut daftar RHP lebih lengkap. Daftar riwayat hidup merupakan gambaran kehidupan penulis atau pengarang. 

Sumber : 

Topik, Tema, dan Judul

A. Topik

(Hayon,2007:51)Kata topik dan judul sering digunakan di jenjang sekolah sebelumnya. Dengan menyebut judul, seorang yang telah tamat SMU akan mengingat kata topik dan mungkin juga tema.

Topik diartikan dengan pokok pembicaraan atau pokok pembahasan. Kadangkala digunakan pokok bahasan, seperti pada gari-garis besar program pengajaran dari sebuah kurikulum. Kelompok kata pokok bahasan sudah dikenal sejak belajar di SD sampai SMU. Di perguruan tinggi pun dikenalkan lagi pokok bahasan untuk setiap tatap muka dalam perkuliahan dari setiap matakuliah.

Pokok pembicaraan atau pokok pembahasan sering merupakan suatu masalah sehingga topik juga disebut pokok permasalahan. Pokok permasalahan tadi lebih sering dikenal di dalam penulisan skripsi atau penulisan ilmiah. Pokok permasalahan biasanya masih bersifat umum atau luas sehingga harus dibatasi. Dalam penulisan skripsi suatu masalah harus dibatasi, jikalau masih umum, kemudian dirumuskan ayau dirincikan sampai mendapatkan masalah yang lebih khusus dan yang harus dapat diukur.

Sering dikatakan bahwa topik ada didalam dan sekitar kehidupan manusia. Benar pernyataan itu. Hanya saja masih terlalu luas. Manusia memiliki berbagai profesi. Masalah yang dialaminya tentu menuntut suatu prioritas penyelesaiannya.

A.1. Syarat-syarat topik yang baik

a. Topik harus menarik perhatian penulis.
Topik yang menarik perhatian akan memotivasi pengarang penulis secara terus-menerus mencari data-data untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya.Penulis akan didorong agar dapat menyelesaikan tulisan itu sebaik-baiknya.Suatu topik sama sekali tidak disenangi penulis akan menimbulkan kesalahan.Bila terdapat hambatan ,penulis tidak akan berusaha denngan sekuat tenaga untuk mengumpulkan data dan fakta yang akan digunakan untuk memecahka masalah.

b. Diketahui oleh penulis.
Penulis hendaklah mengerti atau mengetahui meskipun baru prinsip-perinsip ilmiahnya.

c. Jangan terlalu baru,jangan terlalu teknis dan jangan terlalu kontroversial.
Bagi penulis pemula,topik yang baru kemungkinan belum ada referensinya dalam kepustakaan.Topik yang terlalu teknis kemungkinan dapat menjebak penulis bila tidak benar-benar menguasai bahan penulisannya.Topik yang kontroversial akan menimbulkan kesulitan untuk bertindak secara objektif.

d. Bermanfaat.
Topik yang dipilih hendaknya bermanfaat. Ditinjau dari segi akademis dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan dapat berguna dalam kehidupan sehari-hari maupun dari segi praktis.

e. Jangan terlau luas.
Penulis harus membatasi topik yang akan ditulis.Setipa penulis harus betul-betul yakin bahwa topik yang dipilihnya cukup sempit dan berbatas untuk digarap sehingga tulisannya dapat terfokus.

f. Topik yang dipilih harus berada disekitar kita.

g. Topik yang dipilih harus yang menarik.

h. Topik yang dipilih ruang lingkup sempit dan terbatas.

i. Topik yang dipilih memiliki data dan fakta yang obyektif.

j. Topik yang dipilih harus kita ketahui prinsip-prinsip ilmiahnya. topik yang di pilih jangan terlalu baru.

k. Topik yang dipilih memiliki sumber acuan.

A.2. Sumber-sumber
mendapatkan topik

1. Narasumber
2. Bulletin
3. Majalah
4. Hasil perbincangan dengan masyarakat
5. Praktisi isu di surat kabar
6. Kumpulan judul dan abstrak penelitian


B. Tema

(Hayon,2007:52)Tema merupakan istilah lainnya yang acapkali ikut bersama dengan judul dan topik. Dalam sayembara menulis sebuah tema telah ditentukan oleh panitia, misalnya "disiplin nasional". Pada kesempatan lain ditemukan tema dengan rumusan dalam bentuk kalimat, misalnya "dengan disiplin nasional kita dapat mewujudkan masyarakat yang tertib." Muncul masalah, tema dibahasakan dengan kelompok kata atau kalimat? Apakah tema sama dengan judul dan topik?

Tema memang berdasarkan topik dan judul. Akan tetapi, ia tidak hanya berhenti pada topik atau permasalahan saja. Untuk dapat menjadi sebuah tema, orang harus merumuskan tujuan atau maksud pembahasan topik/masalah itu. Dengan merumuskan masalah dan kemudian merumuskan juga tujuan yang ingin dicapai, orang telah berhasil membuat sebuah tema. Jadi, tema sebenarnya rumusan masalah/topik dan tujuan yang ingin dicapai.

B.1. Syarat-syarat tema yang baik

a. Tema menarik perhatian penulis.
Tema yang menarik perhatian penulis akan memungkinkan penulis berusaha terus- menerus mencari data untuk memecahakan masalah-masalah yang dihadapi, penulis akan didorong terus-menerus agar dapat menyelesaikan karya tulis itu sebaik-baiknya.

b. Tema dikenal/diketahui dengan baik.
Maksudnya bahwa sekurang-kurangnya prinsip-prinsip ilmiah diketahui oleh penulis. Berdasarkan prinsip ilmiah yang diketahuinya, penulis akan berusaha sekuat tenaga mencari data melalui penelitian, observasi, wawancara, dan sebagainya sehingga pengetahuannya mengenai masalah itu bertambah dalam. Dalam keadaan demikian, disertai pengetahuan teknis ilmiah dan teori ilmiah yang dikuasainya sebagai latar belakang masalah tadi, maka ia sanggup menguraikan tema itu sebaik-baiknya.

c. Bahan-bahannya dapat diperoleh.
Sebuh tema yang baik harus dapat dipikirkan apakah bahannya cukup tersedia di sekitar kita atau tidak. Bila cukup tersedia, hal ini memungkinkan penulis untuk dapat memperolehnya kemudian mempelajari dan menguasai sepenuhnya.

d. Tema dibatasi ruang lingkupnya.
Tema yang terlampau umum dan luas yang mungkin belum cukup kemampuannya untuk menggarapnya akan lebih bijaksana kalau dibatasi ruang lingkupnya.

B.2. Sumber-sumber mendapatkan tema

Di dalam skripsi, tesis, dan disterasi tema selalu dinyatakan secara jelas dan tersurat. Tema biasanya dapat ditemukan pada Bab 1 dengan subbab tentang perumusan masalah dan tujuan penulisan.

C. Judul

Judul sama maknanya dengan nama. Ia memiliki makna tertentu. Dengan mengetahui nama, dapat diperkirakan apa yang dibicarakan. Dengan judul "Memahami dan Menulis Wacana" dapat diperkirakan pusat pembicaraan buku itu bagaimana menulis sebuah wacana. Judul lebih banyak diartikan dengan pokok pembicaraan atau pokok pembahasan.

Dalam dunia teoretis judul dibedakan dengan topik. Judul tidak bersinonim dengan topik. Akan tetapi dalam dunia pragmatis, lebih banyak ditemukan judul sama dengan topik.

C.1. Syarat-syarat Judul yang baik

a. Asli
Jangan menggunakan judul yang sudah pernah ada, bila terpaksa dapat dicarikan sinonimnya.

b. Relevan
Setelah menulis,baca ulang karangan anda, lalu carilah judul yang relevan dengan karangan anda ( harus mempunyai pertalian dengan temanya, atau ada pertalian dengan beberapa bagian penting dari tema tersebut).

c. Provokatif
Judul tidak boleh terlalu sederhana, sehingga(calon) pembaca sudah dapat menduga isi karangan anda, kalau(calon) pembaca sudah dapat menebak isinya tentu karangan anda sudah tidak menarik lagi.

d. Singkat
Judul tidak boleh bertele-tele, harus singkat dan langsung pada inti yang ingin dibicarakan sehingga maksud yang ingin disampaikan dapat tercermin lewat judul.

e. Harus bebentuk frasa

f. Awal kata harus huruf kapital kecuali preposisi dan konjungsi,

g. Tanpa tanda baca di akhir judul karangan,

h. Menarik perhatian,

i. Logis,

j. Sesuai dengan isi.

C.2. Sumber-sumber mendapatkan Judul

Sebuah judul harus menunjukan kesesuaiannya dengan pokok pembicaraannya, menarik sehingga membuat orang ingin membaca buku itu, dan singkat. Judul yang baik harus sesuai dengan topik. Jika topiknya sama dengan topik yang pernah ditulis oleh orang lain, maka judul itu biasanya ditambahkan dengan judul tambahan.

Sumber :
http://gustiayumade.wordpress.com/2010/10/16/syarat-topik-judul-dan-tema/

Senin, 19 November 2012

HUT PERSIJA 84th

HUT Persija, Jadi Kesempatan Matangkan Tim

Ismed Sofyan saat Persija menghadapi Persib Bandung (Foto: SINDO)
Ismed Sofyan saat Persija menghadapi Persib Bandung (Foto: SINDO)
JAKARTA - Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Persija Jakarta ke- 83, 24 November mendatang, disambut baik oleh klub-klub undangan. Juru taktik Arema FC Malang, Rahmad 'RD' Darmawan, menilai,  kesempatan ini sebagai ajang pemanasan jelang kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim 2012/2013.

Arema dan Persisam Putra Samarinda adalah dua klub perserta turnamen segitiga untuk memperingati HUT klub berjuluk Macan Kemayoran tersebut. Turnamen tersebut dipastikan akan berlangsung panas, mengingat klub-klub yang ambil bagian adalah tim papan atas Indonesia yang mempunyai basis suporter besar.

"Buat saya semua laga uji coba pra musim adalah bagian dari persiapan tim menuju kompetisi yang sebenarnya. Turnamen ini memang jadi bagian kami untuk mempersiapkan tim, jadi kami akan memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya," ungkap RD, saat dihubungi wartawan, kemarin.

Mantan pelatih tim nasional (timnas) U-23 ini melihat bagaimana kesiapan dari masing-masing klub undangan. Dan Pesut Mahakam, julukan Persisam, dinilai sebagai klub yang sudah menjalani proses persiapan cukup lama. Tapi, RD juga tidak mengesampingkan tim tuan rumah yang memang cenderung lamban dalam melakukan persiapan jelang musim kompetisi mendatang.

"Persisam mempunyai persiapan paling lama. Selepas ISL musim lalu usai, mereka langsung melakukan persiapan dengan banyak diantaranya diikuti pemain-pemain dari PON Kalimatan Timur (Kaltim), pemain senior, dan beberapa pemain asing," jelas RD.

"Sedangkan Persija. Walau untuk musim depan menjadi tim terakhir yang menjalani proses persiapan, dilihat dari komposisi yang ada mereka tidak mengalami perubahan. Dan itu tentu menjadi kekuatan mereka," sambung pelatih yang sebelumnya memperkuat Pelita Jaya Karawang tersebut.

Untuk kekuatan tim tuan rumah, RD juga menjelaskan jika Persija ke depan akan memiliki lini tengah yang menakutkan. Masuknya gelandang serang Persela Lamongan, Gustavo Lopez, dipastikan akan membuat lini kedua Macan Kemayoran lebih berwarna.

Kesiapan Persija untuk mempertahankan gelar yang mereka raih di tahun sebelumnya, disampaikan pelatih Persija, Iwan Setiawan. Sama seperti apa yang disampaikan RD, Persija menurut mantan pelatih Persikabo Bogor tersebut pun memiliki kelebihan karena pemain-pemain yang dimilikinya saat ini sudah lama bersama dengan tim.

"Pemain kami merupakan skuad musim lalu dan mayoritas sudah mengenal karakter permainan. Maka dari itu, saya tidak khawatir. Jadi yang kami lakukan saat ini hanyalah melakukan pematangan strategi saja," papar Iwan.

Dukungan untuk mensukseskan turnamen segitiga ini juga disampaikan Jak Mania. Lewat ketua Jak Mania, Larico Ranggamone, suporter fanatik Persija tersebut berjanji akan membuat turnemen tersebut berjalan aman dan lancar. Tidak hanya itu Jak Mania berniat, menyambut datangnya Aremania, sapaan suporter Arema, saat tiba di Jakarta.

"Kami siap menerima Aremania dengan baik, seperti layaknya Aremania menerima kami di Malang dengan sambutan meriah. Begitulah sepakbola sesungguhnya," jelas Rico, sapaan akrab Larico.

Sumber :
http://bola.okezone.com/read/2012/11/18/49/719673/hut-persija-jadi-kesempatan-matangkan-tim

Senin, 12 November 2012

PARAGRAF


PARAGRAF

Sebuah paragraf (dari bahasa Yunani paragraphos, "menulis di samping" atau "tertulis di samping") adalah suatu jenis tulisan yang memiliki tujuan atau ide. Awal paragraf ditandai dengan masuknya ke baris baru. Terkadang baris pertama dimasukkan; kadang-kadang dimasukkan tanpa memulai baris baru. Dalam beberapa hal awal paragraf telah ditandai oleh pilcrow.
Sebuah paragraf biasanya terdiri dari pikiran, gagasan, atau ide pokok yang dibantu dengan kalimat pendukung. Paragraf non-fiksi biasanya dimulai dengan umum dan bergerak lebih spesifik sehingga dapat memunculkan argumen atau sudut pandang. Setiap paragraf berawal dari apa yang datang sebelumnya dan berhenti untuk dilanjutkan. Paragraf umumnya terdiri dari tiga hingga tujuh kalimat semuanya tergabung dalam pernyataan berparagraf tunggal. Dalam fiksi prosa, contohnya; tapi hal ini umum bila paragraf prosa terjadi di tengah atau di akhir. Sebuah paragraf dapat sependek satu kata atau berhalaman-halaman, dan dapat terdiri dari satu atau banyak kalimat. Ketika dialog dikutip dalam fiksi, paragraf baru digunakan setiap kali orang yang dikutip berganti.

SYARAT-SYARAT PARAGRAF (ALINEA)

A. Kesatuan
Tiap alenia hanya mengandung satu gagasan pokok atau satu topik. Fungsi alenia adalah mengembangkan gagasan pokok atau topik tersebut. Oleh karena itu, dalam pengembangannya tidak boleh ada unsur-unsur yang sama sekali tidak berhubungan dengan topik atau gagasan tersebut.
Alenia dianggap mempunyai kesatuan, jika kalimat-kalimat dalam alenia itu tidak telepas dari topiknya atau selalu relevan dengan topik.
B.Koherensi
Syarat kedua yang harus dipenuhi oleh sebuah alenia ialah koherensi atau kepaduan, yakni adanya hubungan yang harmonis, yang memperlihatkan kesatuan kebersamaan antara satu kalimat dengan kalimat yang lainnya dalam sebuah alenia. Alenia yang memiliki koherensi akan sangat memudahkan pembaca mengikuti alur pembahasan yang disuguhkan. Ketiadaan Koherensi dalam sebuah alenia akan menyulitkan pembaca untuk menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lainnya.
Dalam koherensi, termasuk pula keteraturan (sistematika) urutan gagasan. Gagasan dituturkan pula secara teratur dari satu detail ke detail berikutnya, dari satu fakta ke fakta selanjutnya, dari satu soal ke soal yang lain, sehingga pembaca dapat dengan mudah mengikuti uraian yang disajikan dengan seksama.
Untuk menyatakan kepaduan atau koherensi dari sebuah alenia, ada bentuk lain yang sering digunakan yaitu penggunaan kata atau frasa(kelompok kata) dalam bermacam-macam hubungan.
C. Perkembangan Paragraf
Perkembangan paragraf harus dijaga agar jangan sampai mengambang kea rah yang tidak relevan untuk menjelaskan gagasan pokok. Misalnya, alenia dimulai dengan kalimat inti yang menyebutkan gagasan pokok yang hendak disampaikan, maka perkembangannya harus menjelaskan gagasan pokok tadi dalam kalimat-kalimat berikutnya, dengan selalu berpegang pada prinsip kesatuan dan koherensi. Perkembangan paragraf diarahkan untuk memperkuat memberikan argumentasi, atau mengkongkritkan pernyataan aau gagasan pokok yang disampaikan dalam kalimat inti di awal alenia.

UNSUR-UNSUR PARAGRAF(ALINEA).

UNSUR-UNSUR PARAGRAF:
1. Topik/ tema/ gagasan utama/ gagasan inti/ pokok pikiran
2. Kalimat utama atau pikiran utama yang menjadi dasar pengembangan sebuah paragraf. Gagasan atau pikiran utama itu dapat dikembangkan ke dalam kalimat. Kalimat yang mengandung pikiran utama disebut kalimat utama. Keberadaan kalimat utama itu bisa di awal paragraf, di akhir paragraf maupun diawal dan diakhir paragraf.
3. Kalimat penjelas gagasan yang fungsinya menjelaskan gagasan utma. Gasasan penjelas biasanya dinyatakan ke dalam beberapa kalimat. Kalimat yang mengandung gagasan penjelas disebut kalimat penjelas.
4. Judul (kepala karangan).
*Syarat suatu judul:
a. Provokatif (menarik)
b. Berbentuk frase
c. Relevan (sesuai dengan isi)
d. Logis
e. Spesifik

**Berdasarkan penempatan inti gagasan atau ide pokok, alinea terbagi dalam beberapa jenis yaitu sebagai berikut:

1. Deduktif: kalimat utama atau ide pokok diletakkan pada awal alinea
2. Induktif: kalimat utama atau ide pokok diletakkan pada akhir alinea
3. Variatif: kalimat utama diletakkan pada awal dan diulang pada akhir alinea
4. Deskriptif atau naratif: kalimat utama termuat dalam seluruh alinea.

KEGUNAAN PARAGRAF 

Kegunaan paragraf yaitu:
1) untuk menandai pembukaan topik baru, atau pengembangan lebih  lanjut topik sebelumnya.
2) untuk menambah hal-hal yang penting atau untuk memerinci apa yang sudah diutarakan dalam paragraf sebelumnya atau paragraf yang terdahulu.

MACAM-MACAM PARAGRAF(ALINEA)

A. Eksposisi: berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi.

B. Argumentasi: bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/ kesimpulan dengan data/ fakta konsep sebagai alasan/ bukti.

C. Deskripsi: berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, merasa atau mendengar hal tersebut.

D. Persuasi: karangan ini bertujuan mempengaruhi emosi pembaca agar berbuat sesuatu.

E. Narasi: karangan ini berisi rangkaian peristiwa yang susul-menyusul, sehingga membentuk alur cerita. Karangan jenis ini sebagian besar berdasarkan imajinasi.

a. Berdasarkan tujuannya

1). Paragraf pembuka
Paragraf pembuka biasanya memiliki sifat ringkas menarik, dan bertugas menyiapkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan diuraikan.

2). Paragraf penghubung
Paragraf penghubung berisi inti masalah yang hendak disampaikan kepada pembaca. Secara fisik, paragraf ini lebih panjang dari pada paragraf pembuka.

3). Paragraf penutup
Paragraf penutup biasanya berisi simpulan (untuk argumentasi) atau penegasan kembali (untuk eksposisi) mengenai hal-hal yang dianggap penting.

b. Berdasarkan letak kalimat utama

1). Paragraf deduktif :
*. letak kalimat utamanya di awal paragraf
*. dimulai dengan pernyataan umum disusun dengan uraian atau penjelasan khusus.

2). Paragraf induktif
*. letak kalimat utamanya di akhir paragraf
*. diawali dengan uraian atau penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan umum.

3). Paragraf campuran
*. letak kalimat utamanya diawal dan diakhir paragraf
*. kalimat utama yang terletak diakhir bersifat penegasan kembali.

c. Berdasarkan isi, antara lain :
1). Paragraf deskripsi
Kalimat utama tidak tercantum secara nyata, tema paragraf tersirat dalam keseluruhan paragraf. Biasanya dipakai untuk melakukan sesuatu, hal, keadaan, situasi dalam cerita.

2). Paragraf proses
Dalam paragraf proses tidak memiliki kalimat utama. Pikiran utama tersirat dalam kalimat-kalimat penjelas memaparkan urutan suatu kejadian atau proses, meliputi : waktu, ruang, klimaks, antiklimaks.

3). Paragraf efektif
Paragraf efektif adalah paragraf yang memenuhi ciri paragraf yang baik, paragraf terdiri atas beberapa kalimat. Paragrafnya terdiri atas satu pikiran utama dan lebuh dari satu pikiran penjelas. Tidak boleh ada kalimat sumbang, harus ada koherensi antarkalimat

SUMBER :






Rabu, 07 November 2012

Soal-soal tentang "Cobol" Pilihan Ganda


Kumpulan Soal – soal
Tugas LAB Sistem Informasi

Pilihan Berganda.
1. COBOL merupakan kepanjangan dari :
a. Common Bussiness Overwrite Language
b. Command Bussiness Oriented Language
c. Common Bussiness Oriented Language
d. Command Bussiness Overwrite Language

2. Bahasa COBOL versi pertama kali muncul pada tahun ……
a. 1958           c. 1974
b. 1960           d. 1985

3. Bagian yang berisikan informasi mengenai computer yang digunakan ……….
a. identification division
b. configuration section
c. environment division
d. working – storage section




4. Pada tahun berapa COBOL di standarisasikan oleh ANSI……..
a. 1960
b. 1968
c. 1965
d. 1974

5. Group yang mengembangkan COBOL ……….
a. CODASYL
b. ANSI
c. IBM
d. Semua benar

6. Yang termasuk figurative constant pada bahasa COBOL, kecuali…….
a. ZEROS
b. SPACE
c. NULL
d. QUOTES

7. Figurative constant dituliskan dalam…….
a. data division
b. procedure division
c. working-storage section
d. environtment division

8. Bahasa COBOL merupakan bahasa yang termasuk dalam level…..
a. High           c. low
b. Medium      d. Semua salah.


9. Kumpulan dari instruksi atau deklarasi atau pernyataan yang disusun sehingga
komputer dapat memproses input data menjadi output, disebut….
a. semua benar         c. programming
b. programmer          d. Program

10.Dibawah ini susunan di dalam Konsep Dasar Organisasi Data yang benar adalah
…….
a. File – Record – Field – Karakter
b. File – Field – Record – Karakter
c. Field – Record – File – Karakter
d. Field – File – Record – Karakter

11.Struktur program COBOL dibagi menjadi 4 DIVISION, Division ke 3 dari COBOL
adalah …..
a. PROCEDURE DIVISION             c. ENVIRONMENT DIVISION
b. DATA DIVISION                          d. IDENTIFICATION DIVISION

12.Kata – kata yang dapat dibuat dan telah didefinisikan oleh programmer disebut…
a. USER DEFINED WORD            c. Semua salah
b. COBOL RESERVED WORD     d. Semua Benar

13.Kolom yang tersedia di COBOL adalah mulai dari kolom 1 sampai dengan kolom
80, yang disebut area A adalah …..
a. Kolom 8 – 12         c. Kolom 8 - 72
b. Kolom 12 – 72      d. Kolom 8 – 11


14.Yang termasuk Kolom Area B adalah ….
a. Kolom 8 – 11         c. Kolom 12 - 72
b. Kolom 8 – 72         d. Kolom 12 – 71

15.Bentuk data dibedakan menjadi 2 , yaitu data variabel dan data konstanta. Yang
di maksud dengan data variabel adalah ….
a. Data yang nilainya dapat berubah didalam program.
b. Data yang nilainya tidak dapat berubah didalam program.
c. Data yang nilainya tidak tergantung dari input yang dibaca ( bernilai tetap ).
d. Semua salah.

16.BLANK SCREEN clause pada SCREEN SECTION digunakan untuk ….
a. Membersihkan layar
b. Menempatkan cursor pada posisi kiri atas ( baris 1 kolom 1 )
c. Jawaban A dan B benar.
d. Jawaban A dan B salah.

17.Dibawah ini di gunakan untuk menampilkan suatu efek tertentu yang berada di
dalam SCREEN SECTION, kecuali….
a. UNDERLINE CLAUSE                c. REVERSE-VIDEO CLAUSE
b. BLANK CLAUSE                        d. HIGHLIGHT CLAUSE



18.LEVEL number yang digunakan untuk mengawali data item yang berdiri sendiri
adalah……
a. Level number 77                        c. Level number 66
b. Level number 88                           d. Level number 01

19.Level number yang digunakan untuk mengawali suatu nama kondisi adalah…..
a. Level number 77                           c. Level number 66
b. Level number 88                        d. Level number 01

20. Perhatikan penggalan program dibawah ini :
Pada DATA DIVISION :
01 RECORD-A.
02 A PIC 9(3).
02 B PIC X(5).
02 C PIC A(9).
02 D PIC 9(4).
01 RECORD-B.
02 A PIC 9(3).
02 FILLER PIC X(5).
02 B PIC X(6).
02 D PIC 9(4).
02 E PIC $$$.99.
02 FILLER PIC X(5).

Pada PROSEDURE DIVISION :
MOVE CORRESPONDING RECORD-A TO RECORD-B.
Penggalan program diatas, menghasilkan group item pada RECORD-B adalah….
a. A B D
b. A B C
c. B D E
d. A C D