Pengambilan Keputusan
dalam Organisasi
Teori
Keputusan dapat dijelaskan sebagai hasil pemecahan
masalah, selain itu juga harus didasari atas logika dan pertimbangan, penetapan
alternatif terbaik, serta harus mendekati tujuan yang telah ditetapkan. Seorang
pengambil keputusan haruslah memperhatikan hal-hal seperti; logika, realita,
rasional, dan pragmatis.
Definisi
Secara umum pengertian teori pengembilan keputusan
adalah, teknik pendekatan yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan
atau proses memilih tindakan sebagai cara pemecahan masalah.
Tujuan Pengambilan Keputusan
Tujuan yang bersifat tunggal (hanya satu
masalah dan tidak berkaitan dengan masalah lain)
Tujuan yang bersifat ganda (masalah saling
berkaitan, dapat bersifat kontradiktif ataupun tidak kontradiktif)
Sistem Pengambilan Keputusan
Sebuah sistem keputusan, yaitu model dari sistem
dengan mana keputusan diambil, dapat tertutup atau terbuka.
- sistem keputusan tertutup menganggap bahwa keputusan dipisah dari masukan yang tidak diketahui dari lingkungan. Dalam sistem ini pengambil keputusan dianggap:
a. Mengetahui semua perangkat alternatif dan semua
akibat atau hasilnya masing masing.
b. Memiliki metode yang memungkinkan dia membuat
urutan kepentingan semua alternatif.
c. Memilih alternatif yang memaksimalkan sesuatu,
misalnya laba, volume penjualan/kegunaan.
- sistem keputusan terbuka memandang keputusan sebagian berada dalam suatu lingkungan yang rumit dan sebagian tak diketahui. Keputusan dipengaruhi oleh lingkungan dan pada gilirannya proses keputusan kemudian mempengaruhi lingkungan. Dibandingkan dengan ketiga anggapan model tertutup, model keputusan terbuka menganggap bahwa pengambilan keputusan:
a. Tidak
mengetahui semua alternatif dan semua hasil.
b. Melakukan pencarian secara terbatas untuk
menemukan beberapa alternatif yang memuaskan.
c. Mengambil suatu keputusan yang memuaskan tingkat
aspirasinya.
Jenis Keputusan
- Keputusan terprogram, adalah suatu keputusan yang berkaitan dengan permasalahan permasalahan sebelumnya. keputusan-keputusan tersebut sering diambil dikarenakan rutinitas terhadap permasalahan yang sering muncul tersebut. dengan kata lain, keputusan terprogram telah memiliki prosedur tersendiri yang telah pasti dalam menangani permasalahan yang muncul.
- Keputusan tidak terprogram, adalah suatu keputusan yang diambil berdasarkan permasalahan permasalahan baru. keputusan ini bersifat baru dan cenderung tidak memiliki prosedur yang tetap seperti di keputusan terprogram. hal ini dikarenakan permasalahan permasalahan yang timbul pun sifatnya khusus, rumit dan tidak terstruktur.
Contoh kasus : suatu organisasi/perusahaan diberikan
kepercayaan untuk menjalankan suatu project di luar kota. Dan diputuskan
project berjalan selama satu bulan. Dan ternyata saat project sedang berjalan
di tengah-tengah proses, terjadi permasalahan kekurangan personil untuk
mengatasi project tersebut dan dikhawatirkan project tidak akan selesai pada
tenggat waktu yang telah ditentukan dan waktunya semakin mepet, maka untuk
memperlancar project tersebut pimpinan dapat memutuskan untuk menambahkan
personilnya untuk memperlancar project tersebut walaupun akan ada pengeluaran
tambahan untuk pengiriman personil tersebut bagi organisasi tersebut.
Contoh di atas adalah salah satu contoh dimana
pimpinan dapat saja mengambil keputusan tanpa didiskusikan terlebih darhulu
karena alasan kepentingan yang mendesak, apabila menggunakan perkiraan ahli,
kewenangan setelah diskusi, ataupun kesepakatan maka akan memerlukan banyak
waktu untuk membuat keputusan.
Sumber:
repository.binus.ac.id/content/D0114/D011468169.ppt
0 komentar:
Posting Komentar