Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang
mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan. Dalam
wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun dan keras lembut, disela
jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir yang diikuti oleh kesenyapan yang
mencegah terjadinya perpaduan ataupun asimilasi bunyi ataupun proses fonologis
lain. Dalam wujud tulisan, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri
dengan tanda titik (.), tanda tanya (?), atau tanda seru (!); dan di dalamnya
dapat disertakan tanda baca seperti koma (,), titik dua (:), pisah (-), dan
spasi. Tanda titik, tanda tanya, dan tanda seru pada wujud tulisan sepadan
dengan intonasi akhir pada wujud lisan sedangkan spasi yang mengikuti mereka
melambangkan kesenyapan. Tanda baca sepadan dengan jeda.
Dalam suatu kalimat terdiri dari beberapa unsur antara lain subyek, predikat, objek, pelengkap dan keterangan.
Contoh :
Dalam suatu kalimat terdiri dari beberapa unsur antara lain subyek, predikat, objek, pelengkap dan keterangan.
Contoh :
1. Subyek (S)
- Disebut juga pokok kalimat, karena merupakan unsur inti suatu kalimat.
- Umumnya berupa kata benda (KB) atau kata lain yang dibendakan.
- Merupakan jawaban dari pertanyaan “Siapa” atau “Apa”.
- Contoh :
Anggun adalah seorang aktris dan penyanyi.
Gigi adalah band favoritku.
Sepatu itu telah di beli Obi.
2. Predikat (P)
- Unsur inti pada kalimat yang berfungsi menjelaskan subyek.
- Biasanya berupa kata kerja (KK) atau kata sifat (KS).
- Merupakan jawaban dari pertanyaan “Mengapa” dan “Bagaimana”.
- Contoh :
Reni menyanyi dengan merdu.
Adam memasak nasi goreng.
Andi membaca majalah.
3. Objek (O)
- Keterangan predikat yang memiliki hubungan erat dengan predikat.
- Biasanya terletak di belakang predikat.
- Dalam kalimat pasif, objek akan menempati posisi subyek.
4. Keterangan
(K)
- Hubungannya dengan predikat renggang.
- Posisinya dapat di awal, tengah, ataupun akhir kalimat.
- Terdiri dari beberapa jenis :
- Keterangan Tempat
- LinkinPark akan konser di Jakarta.
- Keterangan Alat
- Dalam drama itu, Dian memukul Rendi dengan panci.
- Keterangan Waktu
- Noah akan berangkat ke Korea pukul 11 malam.
5. Pelengkap (Pel.)
- Terletak di belakang predikat.
- Perbedaannya terletak pada kalimat pasif. Pelengkap tidak menjadi subyek dalam kalimat pasif. Jika terdapat objek dan pelengkap dalam kalimat aktif, objeklah yang menjadi subjek kalimat pasif, bukan pelengkap.
- Contoh :
- Fani memberikanku novel bagus.
- Hajar menghadiahkan orangtuanya restoran baru.
- Mahkota itu bertahtakan mutiara.
Adapun di dalam kalimat terdapat beberapa Pola
Kalimat, antara lain:
1. S-P
Bagas tidur
2. S-P-O
Saya makan gorengan
3. S-P-Pel
Cincin itu bertahtakan berlian
4. S-P-K
Maroon 5 konser di Jakarta
5. S-P-O-Pel
Bekti menamai kucingnya Kimmy
6. S-P-O-Pel-K
Setiap pagi Ibu Ani membuatkan nasi
goreng untuk keluarganya
7. S-P-O-K
Toto minum susu coklat setiap hari
8. S-P-Pel-K
Semua pelajar senang ketika Ibu Guru tidak masuk
Macam-macam kalimat, berdasarkan pola :
Macam-macam kalimat, berdasarkan pola :
- Kalimat Majemuk Setara
Kalimat majemuk
setara yaitu penggabungan dua kalimat atau lebih kalimat tunggal yang
kedudukannya sejajar atau sederajat.
Berdasarkan kata penghubungnya
(konjungsi), kalimat majemuk setara terdiri dari lima macam, yakni:
- Penggabungan : Dan
- Penegasan : Bahkan
- Pemilihan : Atau
- Berlawanan : Sedangkan
- Urutan waktu : Lalu, Kemudian
Contoh :
Kami membaca
Mereka menulis
Kami membaca dan mereka menulis
Mereka menulis
Kami membaca dan mereka menulis
Ferdi berangkat ke bengkel
Anna pergi ke pasar
Ferdi berangkat ke bengkel sedangkan Anna pergi ke pasar
- Kalimat Majemuk Bertingkat
Kalimat majemuk
bertingkat yaitu penggabungan dua kalimat atau lebih kalimat tunggal yang
kedudukannya berbeda. Di dalam kalimat majemuk bertingkat terdapat unsur induk
kalimat dan anak kalimat. Anak kalimat timbul akibat perluasan pola yang
terdapat pada induk kalimat.
Berdasarkan kata penghubungnya (konjungsi), kalimat majemuk bertingkat terdiri dari lima macam, yakni:
Berdasarkan kata penghubungnya (konjungsi), kalimat majemuk bertingkat terdiri dari lima macam, yakni:
- Syarat : Jika, Kalau, Andaikata
- Tujuan : Agar, Supaya, Biar
- Perlawanan : Walaupun, Kendati
- Pengakibatan : Maka, Sehingga
- Penyebaban : Sebab, Karena
Contoh :
Ibu
kemarin siang memasak ikan
Ketika Aku masih berada di sekolah
Ibu kemarin memasak ikan ketika Aku masih berada di sekolah
Ibu akan memberi ku hadiah sepeda
Jika Aku lulus sekolah dengan nilai yang bagus
Ibu akan memberi ku hadiah sepeda jika aku lulus sekolah dengan nilai yang bagus
Sumber :